Rhema

Suatu hal yang begitu membekas dalam jiwa, pikiran, dan roh-mu.

Rhema

* Tidak tergantung pada sebanyak apapun kamu tahu tentang firmanNya.

* Alkitab adalah logos, firman yang tertulis.

* Alkitab bukan garansi untuk mujizat kesembuhanmu. Malahan dijadikan bahan perdebatan hingga hari ini.

* Roma 10:17 ; inilah yang disebut “rhema”. Iman timbul dari rhema yang ada. Dinyatakan secara spesifik untuk kebutuhan tertentu, waktu tertentu, terhadap orang tertentu, dan saat itulah mujizat terjadi, hal ini oleh Roh Kudus.

* Luput sebuah berkat karena kita tergesa-gesa. Beri ruang untuk menantikan rhema dari Roh Kudus.

# Yohanes 5:1-4 (bagaimana cara menantikan dan menerima rhema)

(Luput dari berkat karena kurang waktu untuk menantikan suaraNya, rhema dariNya.)

Song : Kuingin mendengar suaramu tuhanku kusadar diciptakan untuk rencanamuyang mulia kuserhkan hidupku padamu Yesus rajaku kumau turut selalu dalam rencanamu Tuhan sampai bumi penuh kemuliaanMu.

(Tuhan tidak bertanggung jawab / mendukung imanmu meskipun dengan alas dasar dalam nama Yesus jika kamu terburu-buru tanpa menantikan suaraNya, rhema dariNya karena kamu seolah sperti mendahului Dia.)

(Rhema punya kuasa impartasi iman dari Tuhan.)
(Didalam tinggal tenang ada kekuatan.)
(Rhema harus punya fondasi berdasar firman Tuhan Allah.)
(Tindakan tergesa-gesa tanpa rhema sama seperti mendahului Roh Allah bekerja.)
(Perkara besar dalam hidup ini adalah perkataan Tuhan melalui rhema. Tuhan tidak bisa dimatikan dengan firmanNya sperti “ada tertulis…”)

(Alkitab adalah bahan materi / bahan bakar untuk rhema yang dari Roh Kudus.)
(Latih kepekaan dengan Roh Kudus. “Menantikan goncangan” dari ayat tertulis untuk menjadi “air” karena itu penuhilah “air” itu untuk terjadi mujizat.)
(Alkitab adalah fondasi iman, bentuk menantikan Tuhan, bahan-bahan untuk “menggoncakan air” untuk mujizatmu.)
(“Kolam airmu” harus selalu diisi. Jangan sampai kering. Dipakai atau tidak selalu diperbarui setiap hari. Penuhi dirimu dengan firmanNya setiap hari. Nanti-nantikan Tuhan yang mana akan Dia “goncangkan”.)
(Tuhan pastikan dirimu menerima rhema-Nya.)

# Bagaimana cara menerima rhema-Nya?

(Tenangkan dirimu… siap menerima tuntunanNya. Datang sebagai seorang murid. Miliki telinga seorang murid. Dengan ekspetasi, tapi berserah kepadaNya. Supaya jangan salah paham akan isi hatiNya ; Yeremia 29:11, jangan mentahkan apa isi firmanNya, just come, datang tanpa mindset apa-apa. Tuhan punya stadard tertentu, tersendiri. Kamu butuh ide dariNya bukan idemu yang tidak seberapa. Jangan membuat kuasa Tuhan skakmat atasmu. Jangan dahului Dia. Tunggu Dia. Penuhi dirimu dengan “air” firmanNya. Jangan menaruh curiga.)

(Belajar peka dengan keinginanmu sendiri ; Mazmur 37:14. Tuhan pasti berbicara lewat keinginan. Jangan bawa keinginanmu jika menghadap Tuhan menantikan rhema-Nya. Jangan menaruh curiga dan punya pikiran yang salah. Tuhan berbicara tidak terbatas oleh firmanNya pada alkitab. Menenangkan diri sama dengan menyucikan keinginanmu dihadapanNya.)

(Bisa memunculkan keinginan yang melonjak secara tiba-tiba. Keinginan yang dari Tuhan itu tidak lekang oleh waktu, maksudnya tahan lama, ada jangka waktu untuk kamu menantikannya dengan yakin. Lain dari keinginan daging yang cepat pudar dan mati dikemudian hari. Tetap nantikan dan doa-puasa. Bedakan dengan luapan emosi sementara. Jika dari Tuhan, Tuhan pasti beri waktu untuk “mengeraminya”. Doa-puasa-kan, uji keinginan itu, dari Roh Kudus akan tahan, dari iblis akan menguap, dari dirimu akan membuatmu plin-plan. Penantian dalam Tuhan sama dengan menumpuk kekuatanmu yang dari Tuhan. Bergembiralah karena Tuhan, itu tugas kita. Karena Tuhan akan memberikan apa yang jadi keinginan hatimu baik itu menurut kerelaan dan keinginanmu sendiri.)

(Ujilah dengan firman Tuhan rhema itu. Filterisasi, sensoring dengan firman Tuhan. Waspadai keinginan yang tak terkendali. Jangan jadikan keinginanmu menjadi tuhan atasmu.)

(Minta tanda dari Tuhan. Allah tidak pernah buka pintu didalam tapi menutup pintu diluar. Allah tidak pernah membuka dari dalam dan mengkonfirmasikannya dari luar. Meski kecil jadikan itu tanda. Pasti ada sebuah tanda dari Roh Kudus. Sangat boleh minta tanda, tapi jangan ditentukan menurut kehendakmu. Jangan bantah Dia, syukuri perkara kecil yang terjadi. Jangan gunakan “tongkat rohani”, diam, nantikan, minta tanda. Perkataan Tuhan jangan di”bumbui”, jika Tuhan bicara, cukup diam maka akan terjadi. Bicara pada Tuhan, maka Dia akan beri tanda.)

(Tunggu waktuNya. Semua perlu waktu. Jika didalam dirimu masih ada keresahan, canggung, grogi, kaku maka waktuNya atas dirimu belum tiba. Sekalipun kamu sudah lakukan hal 4 sebelumnya. Sebelum ada damai sejahtera yang penuh 100%. Jika damai sejahtera kamu rasa penuh, semua seolah berjalan natural… itulah waktuNya bagimu.)

* Lakukan sesuatu sesegera mungkin ketika 5 prinsip diatas terpenuhi dan kamu alami. Jika Tuhan suruh lakukan sesuatu Dia pasti berikan damai sejahteraNya bagimu. Kamu tidak perlu memaksa diri. Jika didalam hati anda ada iman pasti akan ada kedamaian. Karunia iman berjodoh dengan buah Roh, yaitu damai sejahtera. Jika Tuhan yang suruh tidak akan ada tuduhan dalam hati, memunculkan motivasi diri sendiri yang berujung bicara pada diri sendiri, tidak akan ada pergumulan, tidak memaksakan diri, tidak ada rasa takut, grogi. Jika Tuhan yang suruh semua pasti akan berjalan natural. Belajar tiap hari melatih keinginan anda selaras dengan keinginanNya, menghampiriNya. Yakinkan dirimu dengan damai sejahteraNya bukan dengan paksaanmu. Jangan dibuat-buat, persiapkan dirimu untuk mendengarkanNya.

* Semua aspek hidupmu dana kekuatan menjalani hidupmu ada diatas dasar diam, sabar, menantikanNya.

* Miliki fondasi untuk rencanaNya dengan firmanNya.

* Pegang pengharapanNya sampai mati karena orang mati tidak perlu beriman dan tidak bisa beriman.

Ps. Philip Mantofa